Analisis Eksploitasi Sumber Daya Alam dalam Penambangan Pasir di Lombok Timur Perspektif Hifzul al-Bi’ah
DOI:
https://doi.org/10.59001/pjrs.v4i2.509Keywords:
hifẓul al-bi'ah, kerusakan lingkungan, maqāṣid asy-syarī'ah, penambangan pasir, pembangunan berkelanjutanAbstract
This research examines sand mining practices in East Lombok Regency through the perspective of Hifz al-Bi'ah (environmental protection) within the framework of Maqāṣid asy-Syarī‘ah (the objectives of Islamic law). Using a descriptive qualitative approach, this study integrates empirical data from field observations and interviews with affected communities, along with a normative analysis based on Islamic teachings. The findings indicate that sand mining—whether in rivers, coastal areas, or at sea—causes multidimensional environmental damage, including the destruction of agricultural land, coastal abrasion, water pollution, and social conflicts. From the perspective of Maqāṣid asy-Syarī‘ah, these practices contradict the principles of hifz al-nafs (preservation of life), hifz al-māl (preservation of wealth), and hifz al-bi'ah (preservation of the environment). Furthermore, they disregard the principle of fiqh al-awlawiyyāt (legal priorities), which emphasizes long-term public welfare. This study affirms that environmental protection is a syar‘i obligation and recommends the need for policies based on Islamic values to achieve sustainable development.
Penelitian ini mengkaji praktik penambangan pasir di Kabupaten Lombok Timur melalui perspektif Hifẓul al-Bi'ah (perlindungan lingkungan) dalam kerangka Maqāṣid asy-Syarī'ah (tujuan-tujuan syariat Islam). Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengintegrasikan data empiris dari observasi lapangan dan wawancara dengan masyarakat terdampak, serta analisis normatif berdasarkan ajaran Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambangan pasir—baik di sungai, pesisir, maupun laut—menimbulkan kerusakan lingkungan multidimensi, termasuk kerusakan lahan pertanian, abrasi pantai, pencemaran air, dan konflik sosial. Dalam perspektif Maqāṣid asy-Syarī'ah, praktik ini bertentangan dengan prinsip ḥifẓ al-nafs (menjaga jiwa), ḥifẓ al-māl (menjaga harta), dan ḥifẓ al-bi'ah (menjaga lingkungan), serta mengabaikan prinsip fiqh al-awlawiyyāt (prioritas hukum) yang menekankan kemaslahatan jangka panjang. Penelitian ini menegaskan bahwa perlindungan lingkungan adalah kewajiban syar'i dan menyarankan perlunya kebijakan berbasis nilai-nilai Islam untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
References
Al-Qardhawi, Y. (1996). Fī fiqh al-awlawiyyāt: Dirāsah jadīdah fī ḍaw’ al-Qur’ān wa al-Sunnah. Kairo: Maktabah Wahbah.
Al-Qardhawi, Y. (2001). Ri’ayatu al-bi’ah fi al-shari’ah al-Islamiyah. Beirut: Dar al-Shuruq.
Anggariani, D., Sahar, S., & Sayful, M. (2020). Tambang pasir dan dampak sosial ekonomi masyarakat di pesisir pantai. SIGn Journal of Social Science, 1(1), 15–29. https://doi.org/10.37276/sjss.v1i1.96
AntaraNTB. (2010, October 14). PEMKAB Lombok Timur tutup penambangan pasir Suralaga. Retrieved August 1, 2025, from https://mataram.antaranews.com/berita/12822/pemkab-lombok-timur-tutup-penambangan-pasir-suralaga
Arifin, M. S. (2025, June 18). Interupsi untuk pertambangan: Pembangunanisme vs “Wahabi lingkungan”. Retrieved August 1, 2025, from https://lestari.kompas.com/read/2025/06/19/064500986/interupsi-untuk-pertambangan--pembangunanisme-vs-wahabi-lingkungan-
Azuga, N. A., Zahra, Z. A., Andini, A. S., Fauzan, I., Khaira, A. U., Ilahi, I., … Nur, M. I. (2025). Review dampak penambangan pasir laut terhadap dinamika abrasi garis pantai di kawasan pesisir Indonesia. Jurnal Riset Kelautan Tropis (J-Tropimar), 7(1), 53–67. https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i1.112
Baillie, J. (2019). An overview of the qualitative descriptive design within nursing research. Journal of Research in Nursing, 25(5), 458–459. https://doi.org/10.1177/1744987119881056
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2020). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Djazuli. (2006). Kaidah-kaidah fikih. Jakarta: Kencana.
Fauzi, R. M., & Nulhaqim, S. A. (2024). Masalah konflik pertambangan di Indonesia. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 6(1), 34–41. https://doi.org/10.24198/jkrk.v6i1.53283
Hall, S. M., & Liebenberg, L. (2024). Qualitative description as an introductory method to qualitative research for master’s-level students and research trainees. International Journal of Qualitative Methods, 23(3). https://doi.org/10.1177/16094069241242264
Hanapi. (2015, October 13). WALHI NTB desak gubernur tak izinkan tambang pasir di Lombok Timur. Retrieved August 1, 2025, from https://kbr.id/articles/indeks/walhi_ntb_desak_gubernur_tak_izinkan_tambang_pasir_di_lombok_timur
Istiani, M., & Purwanto, M. R. (2019). Fiqh bi’ah dalam perspektif Al-Qur’an. At-Thullab: Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 1(1), 24–39. https://doi.org/10.20885/tullab.vol1.iss1.art2
Kementerian ESDM. (2024, November 26). Kontribusi minerba pada PDB 2023 capai Rp2.198 triliun. Retrieved August 1, 2025, from https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/kontribusi-minerba-pada-pdb-2023-capai-rp2198-triliun
Kurniawan, A. (2023, February 26). KH M. Ali Yafie, peletak dasar fiqih lingkungan hidup di Indonesia. Retrieved August 1, 2025, from https://www.nu.or.id/obituari/kh-m-ali-yafie-peletak-dasar-fiqih-lingkungan-hidup-di-indonesia-arlSi
Muhammad bin Sulaiman al-Asyqar. (2008). Zubda al-Tafsir. Madinah: Tibyan.
Rohmah, S., Herawati, E., & Kholish, M. A. (2021). Hukum Islam dan etika pelestarian ekologi: Upaya mengurai persoalan lingkungan di Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Rohmah, S., Mushoffa, I., & Kholish, M. A. (2022). Konstitusi hijau dan ijtihad ekologi: Genealogi, konsep, masa depan, dan tantangannya di Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Sandelowski, M. (2019). What’s in a name? Qualitative description revisited. Research in Nursing & Health, 42(1), 77–84. https://doi.org/10.1002/nur.21979
Sugiyono. (2021). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D (3rd ed.). Bandung: Alfabeta.
SUARANTB.com. (2025, February 27). WALHI NTB: Tambang ilegal paling banyak di Lombok Timur. Retrieved August 1, 2025, from https://suarantb.com/2025/02/27/walhi-ntb-tambang-ilegal-paling-banyak-di-lombok-timur/
Tohari, I., & Faruq, U. (2022). Aktualisasi nilai-nilai ekologis ajaran tasawwuf dalam pelestarian lingkungan: Studi pada Tarekat Rowobayan. Peradaban Journal of Religion and Society, 1(1), 42–54. https://doi.org/10.59001/pjrs.v1i1.30
Villamin, P., Lopez, V., Thapa, D. K., & Cleary, M. (2024). A worked example of qualitative descriptive design: A step by step guide for novice and early career researchers. Journal of Advanced Nursing, 81(8), 5181–5195. https://doi.org/10.1111/jan.16481
WALHI. (2024, September 19). Masyarakat dan perempuan pesisir bersama WALHI melawan pertambangan dan ekspor pasir laut. Retrieved August 1, 2025, from http://www.walhi.or.id/masyarakat-dan-perempuan-pesisir-bersama-walhi-melawan-pertambangan-dan-ekspor-pasir-laut
Wulan, S. R. (2025). Konsep keseimbangan (mīzān) dalam Islam sebagai dasar pembangunan berkelanjutan. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 2(6). https://doi.org/10.5281/zenodo.15398043
Yafie, A. (2006). Merintis fiqih lingkungan hidup. Jakarta: Yayasan Amanah.
Zaini, M., Azzahroh, E. P., & Widiaty, E. (2025). Analisis kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir dalam perspektif maqashid syariah: Studi kasus Pantai Gading, Mataram. Peradaban Journal of Economic and Business, 4(1), 55–70. https://doi.org/10.59001/pjeb.v4i1.308